1. Introduction
Turbidity meter adalah salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk
keperluan analisa kekeruhan air atau larutan. Turbidity meter merupakan alat pengujian kekeruan
dengan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai
perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang datang. Intensitas
cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi padatan adalah fungsi konsentrasi
jika kondisi-kondisi lainnya konstan. Alat ini banyak digunakan dalam
pengolahan air bersih untuk memastikan bahwa air yang akan digunakan memiliki
kualitas yang baik dilihat dari tingkat kekeruhanya[1]. Gambar 1 merupakan
salah satu bentuk turbidity meter portabel untuk keperluan pengukuran kekeruhan
sampel.
Gambar 1. Turbidity meter portabel[1]
Kekeruhan pada suatu
cairan biasanya disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu
partikel-partikel mikroskopis seperti mikro organisme yang ada pada cairan
tersebut, zat padat terlarut dan lainya.Kekeruhan dilihat pada konsentrasi
ketidaklarutan, keberadaan partikel pada suatu cairan yang diukur dalam satuan Nephelometric Turbidity Units (NTU).
Penting untuk diketahui bahwa kekeruhan adalah ukuran kejernihan sampel, bukan
warna.
Air dengan penampilan
keruh atau tidak tembus pandang dapat dipastikan memiliki tingkat atau kadar
kekeruhan yang tinggi, sementara air yang jernih atau tembus pandang pasti
memiliki kadar kekeruhan lebih rendah. Nilai kekeruhan yang tinggi dapat
disebabkan oleh partikel yang terlarut dalam air seperti lumpur, tanah liat,
mikroorganisme, dan material organik. Berdasarkan keterangan diatas, kekeruhan
bukan merupakan ukuran langsung dari partikel-partikel akan tetapi merupakan suatu
ukuran bagaimana sebuah partikel menghamburkan cahaya dalam suatu cairan[1].
2. Prinsip Pengukuran Kekeruhan
Pengukuran atau analisa kekeruhan dan kejernihan pada air sangat penting
dalam proses industri, seperti pada produksi air minum atau minuman, pengolahan
makanan, dan instalasi pengolahan air minum. Serta dalam pengolahan
sumber air bersih. Dalam proses pengolahan dan produksi air minum, nilai
kekeruhan dapat dijadikan sebagai indikator keberadaan bakteri patogen, atau
partikel yang dapat melindungi organisme berbahaya dari proses desinfeksi. Oleh
sebab itu, pengukuran tingkat kekeruhan sangat berguna untuk instalasi
pengolahan air untuk memastikan kebersihannya. Pada proses industri, kekeruhan
dapat menjadi bagian dari Quality Control
untuk memastikan efisiensi dalam pengolahan atau proses industri terkait[1].
Tujuan
deteksi kekeruhan adalah untuk mengetahui macam partikel penyebab pencemar air
yang dideteksi. Deteksi kekeruhan (turbiditas) pada air minum dapat dilakukan
dengan alat turbidimeter dan dinyatakan dengan satuan NTU (Nephelometric
Turbidity Unit). Kekeruhan sering diukur dengan metode Nephelometric. Pada metode ini, sumber cahaya dilewatkan pada
sampel dan intensitas cahaya yang dipantulkan oleh bahan-bahan penyebab
kekeruhan diukur dengan menggunakan suspensi polimer formazin sebagai larutan
standar. Satuan kekeruhan yang diukur dengan metode Nephelometric adalah NTU (Nephelometric Turbidity Unit). Kekeruhan
dalam air minum/air bersih tidak boleh lebih dari 5 NTU. Penurunan kekeruhan
ini sangat diperlukan karena selain ditinjau dari segi estetika yang kurang
baik juga proses desinfeksi untuk air keruh sangat sukar, hal ini disebabkan
karena penyerapan beberapa koloid dapat melindungi organisme dari disinfeksi[2].
Gambar
2. Prinsip pengukuran
turbiditas dengan metode nephelometric[3]
Sistem optik (gambar
referensi) termasuk lampu tungsten - filamen, detektor 90° untuk memonitor cahaya
tersebar dan detektor cahaya yang ditransmisikan. Mikroprosesor instrumen
menghitung rasio sinyal - sinyal dari 90° dan detektor cahaya yang
ditransmisikan. Teknik rasio ini mengoreksi gangguan dari warna dan / atau
cahaya penyerapan bahan (seperti karbon aktif) dan mengkompensasi fluktuasi
intensitas lampu , memberikan stabilitas kalibrasi jangka panjang . Desain optik
juga meminimalkan cahaya liar dan meningkatkan akurasi pengukuran[3].
Turbiditas diukur dengan
turbidiuster yang mengukur kemampuan cahaya untuk melewati suatu contoh air.
Partikel yang tersuspensi tersebut akan menyebar cahaya yang datang, sehingga menurunkan intensitas cahaya yang disebarkan.
Padatan yang tersuspensi dalam air umumnya terdiri dari fitoplankton,
zooplankton, kotoran hewan, sisa tanaman dan hewan, kotoran manusia, dan limbah
industri. Kejernihan dan warna air akan dipengaruhi oleh padatan terlarut dan tersuspensi.
Kejernihan air yang rendah menunjukkan produktivitas tinggi, karena sifat
kejernihan ada hubungannya dengan produktivitas. Jika konsentrasi bahan tersuspensi
tinggi, maka sinar matahari tidak dapat menembus ke dalam air dengan sempurna[2].
3. Turbidity Analyzer atau Turbidity
Meter
3.1 Bagian - Bagian Turbidity Meter
Turbidity
meter terdiri dari dua bagian, yaitu detektor dan konverter[4]. Di mana
detektor memiliki bagiannya masing - masing, begitu pula dengan konverter. Pada
gambar 3 dapat dilihat gambar detektor pada turbidity meter beserta bagian -
bagiannya.
Gambar 3. Detektor pada turbidity meter dan
bagian - bagiannya[4]
Sedangkan
gambar 4 menunjukkan bagian konverter pada turbidity meter. Konverter inilah
yang berfungsi untuk mengubah besaran dari zat yang terukur serta menampilkannya
dalam bentuk nilai turbiditas sesuai dengan satuan turbiditas yang telah
disetting pada display.
Gambar 4. Konverter dan tampilan display pada
turbidity meter[4]
Gambar 5 berikut
merupakan gambar yang menunjukkan sistem konfigurasi dari turbidity meter di
mana menunjukkan input output kerja pada turbidity meter.
Gambar 5. Sistem konfigurasi turbidity meter[4]
3.2 Pembacaan Pengukuran Turbidity Analyzer
Gambar 6
berikut menunjukkan tampilan dari operator panel konverter turbidity analyzer
di mana panel operasi terdiri dari LCD screen, operation keys dan lampu.
Gambar 6. Panel operasi konverter turbidity
meter / turbidity analyzer[5]
LCD screen
yang terdiri dari data display, message display, status indicator, key
indicator dan pointer[5]. Berikut merupakan tampilan LCD screen pada panel operasi
konverter turbidity meter yang ditunjukkan oleh gambar 7.
Gambar 7. LCD screen pada panel operasi
konverter turbidity meter[5]
- Data display menunjukkan data turbiditasData display menunjukkan data turbiditas
- Message display menunjukkan arus output, message dan sebagainya.Message display menunjukkan arus output, message dan sebagainya.
- Status indicator menunjukkan status dari konverter turbidity meter.Status indicator menunjukkan status dari konverter turbidity meter.
- Key indicator menyala jika terjadi keadaan mendesak.Key indicator menyala jika terjadi keadaan mendesak.
- Pointer menyala ketika mengindikasikan mode arus (level)[5].Pointer menyala ketika mengindikasikan mode arus (level)[5].
Referensi :
[1] Pengertian dan Penggunaan
Turbidity Meter disadur dari http://multimeter-digital.com/pengertian-dan-penggunaan-turbidity-meter.html
yang diakses pada tanggal 25 November 2014 pukul 14.09 WIB.
[2] Nurani,
Puji. 2013. Pemeriksaan Kekeruhan dari Air Reservoir pada PDAM Tirtanadi
Instalasi Sunggal Medan. Tugas Akhir. Universitas Sumatera Utara. Medan.
[3] Working Principle
of Nephelometric Turbidity Meter disadur dari http://www.water-chemistry.in/2010/11/working-principle-of-nephelometric-turbidity-meter/
yang diakses pada tanggal 25 November 2014 pukul 11.35 WIB.
[4] Bulletin
Turbidity Meter - Right Angle Scattered Light Turbiditimeter TB750G disadur dari
www.yokogawa.com pada tanggal 18 September 2013 pukul 09.19 WIB.
[5] User's
Manual - Model 7B750G Right Angle Scattered Light Turbiditimeter disadur dari
www.yokogawa.com pada tanggal 18 September 2013 pukul 09.20 WIB.
SANGAT MEMBANTU SEKALI MATERINYA :)
BalasHapusSANGAT MEMBANTU SEKALI MATERINYA :)
BalasHapus